Di dekade-dekade
akhir Abad ke 20, tidak hanya pendekatan perencanaan strategis saja
yang muncul, tapi juga tipe perencanaan ekuiti. Tipe ini secara progresif
mempromosikan kepentingan umum bersama yang lebih besar (tidak hanya
kepentingan satu kelompok saja) sekaligus menentang ketidakadilan di
perkotaan. Perencanaan ekuiti mengikuti pendapat perencanaan advokasi
bahwa akar-akar ketidakadilan sosio-ekonomis perkotaan perlu diatasi,
tapi tidak sependapat bahwa perencana mempunyai tanggung-jawab eksplisit
untuk membantu pihak-pihak yang tidak beruntung.
Pengalaman dalam mempraktekkan tipe perencanaan ini dilaporkan oleh Norman Krumholz di tahun 1982, yang pernah bertugas sebagai direktur perencanaan Cleveland (AS), yang mempunyai pengalaman impresif dalam melakukan pemerataan sosial di sebuah kota industri yang mengalami pertumbuhan yang negatif. Hasil perencanaan ekuiti dapat saja menjadi satu dengan hasil perencanaan komprehensif atau perencanaan strategis bila partisipasi “kaum pinggiran” (kelompok minoritas)—yang memperjuangkan keadilan bagi kelompoknya—telah terwadahi dengan memuaskan.